MINGGUSENGSARA III. NYANYIAN YANG DIUSULKAN: Persiapan: KJ. No. 454 Indahnya Saat Yang Teduh Nas Pembimbing: NNBT No. 28 Ya Tuhan Tolong Aku Pengakuan Dosa: KJ. No.33 Suara-Mu, Kudengar Pemberitaan Anugerah Allah: NKB No. 15 Hidup Yang Penuh Berbeban Ajakan Untuk Mengikuti Yesus Di Jalan Sengsara: DSL 99 Pikul Salib
Renungan Kristen pada Ibadah Rumah Tangga Minggu Sengsara adalah sebuah refleksi terhadap peristiwa penderitaan dan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Minggu Sengsara, yang juga dikenal sebagai Minggu Agung, yaitu periode tiga hari sebelum Paskah di mana umat Kristen merayakan Kenaikan Tuhan Yesus Rumah Tangga Minggu Sengsara biasanya dilakukan di rumah bersama keluarga dan dapat melibatkan pembacaan Alkitab, renungan, doa, dan renungan ini adalah untuk membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang pengorbanan Kristus di kayu salib dan memperdalam pengalaman rohani kita sebagai Ibadah Rumah Tangga Minggu Sengsara, kita diingatkan tentang penderitaan dan sengsara yang dialami oleh Yesus Kristus, serta makna yang terkandung di dalamnya. Kita juga diingatkan tentang kebesaran kasih Allah yang telah mengorbankan Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan Ibadah Rumah Tangga Minggu Sengsara, kita diharapkan dapat memperdalam hubungan kita dengan Tuhan dan meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya hidup dengan iman dan kasih untuk adalah Renungan Ibadah Rumah Tangga Minggu SengsaraRenungan Kristen pada Ibadah Rumah Tangga Minggu Sengsara akan membawa kita untuk merenungkan dan memahami lebih dalam arti dari penderitaan dan sengsara yang dialami oleh Yesus Kristus saat ia disalibkan di kayu kita memperhatikan sengsara dan penderitaan yang dialami oleh Yesus, kita dapat belajar beberapa pelajaran penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai orang penderitaan dan sengsara Yesus, kita melihat betapa besar kasih Allah terhadap kita sebagai umat-Nya. Ia rela mengorbankan putra-Nya sendiri demi menyelamatkan kita dari dosa dan tetap setia dan taat kepada kehendak Bapa-Nya, bahkan ketika Ia mengalami penderitaan dan sengsara yang luar biasa. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam iman dan taat pada kehendak Allah, meskipun kita dihadapkan dengan tantangan dan Yesus disalibkan, Ia meminta pengampunan bagi orang-orang yang telah menyiksa dan menyombongkan diri atas penderitaannya. Hal ini mengajarkan kita untuk memaafkan orang lain, bahkan dalam keadaan sulit dan sengsara Yesus mengajarkan kita tentang makna kehidupan dan kematian. Ia memperlihatkan bahwa hidup kita bukanlah tentang kenikmatan duniawi semata, namun juga tentang pengorbanan dan pelayanan kepada sesama, serta kesiapan kita menghadapi kematian dengan Yesus berada di taman Getsemani, Ia berdoa agar cawan penderitaan yang harus dijalani-Nya dapat diangkat. Namun, pada akhirnya, Ia menerima kehendak Bapa dan menjalani penderitaan-Nya dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati. Kita juga diajarkan untuk menerima takdir dan kehendak Allah dalam hidup kita, meskipun terkadang hal tersebut mungkin terasa sulit atau tidak sesuai dengan keinginan dan sengsara yang dialami oleh Yesus adalah saat-saat ketika Ia membutuhkan persekutuan dengan Bapa-Nya yang lebih dalam. Hal ini mengajarkan kita pentingnya membangun hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa, pembacaan Firman, dan ibadah Kristus adalah contoh nyata dari pengorbanan yang luar biasa. Ia mengorbankan nyawa-Nya demi keselamatan umat manusia. Hal ini mengajarkan kita untuk siap mengorbankan diri kita untuk orang lain, bahkan ketika hal tersebut terasa sulit.
renunganair-hidup-segala-perkara. Posted by Alamta Singarimbun on December 29, 2017. Viewed : 86 views. Comments. comments. Post navigation. Previous Post Segala Perkara. Pick a Month
Wahyu 61-8 Apakah Empat Penunggang Kuda dalam kitab Wahyu sudah datang? Lalu aku melihat Anak Domba itu membuka salah satu dari ketujuh meterai itu, dan kudengar salah satu dari keempat makhluk itu berkata dengan suara yang menggelegar, "Mari!" Jadi aku menengadah dan melihat seekor kuda putih, dan penunggangnya memegang sebuah busur panah. Dan dia diberikan mahkota, dan dia pergi untuk mengalahkan dan menaklukkan. Dan saat Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, kudengar makhluk yang kedua itu berkata, "Mari!" Kemudian kuda lain keluar. Warnanya merah terang, dan penunggangnya diberi kuasa untuk menyingkirkan kedamaian dari bumi dan membuat manusia saling membunuh. Dan dia diberikan sebilah pedang yang besar. Dan saat Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, kudengar makhluk yang ketiga itu berkata, "Mari!" Kemudian aku menengadah dan melihat seekor kuda hitam, dan penunggangnya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan kudengar suara yang kedengarannya seperti suara yang berasal antara keempat makhluk itu, berkata, "Satu liter gandum seharga satu dinar, dan tiga liter jelai seharga satu dinar, dan jangan merusakkan minyak dan anggur itu". Dan saat Dia membuka meterai yang keempat, kudengar suara makhluk yang keempat itu berkata, Mari dan lihatlah. Dan aku menengadah, dan melihat seekor kuda pucat dan nama yang menungganginya adalah Maut, dan Neraka mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi, untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan, dan dengan kematian, dan dengan binatang-binatang buas di bumi. Wahyu 61-8PendengarResi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas SCJ - Palembang, Indonesia dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Minggu, 15 Mei 2022. Bacaan dari Injil menurut Yohanes 13:31-33a.34-35. Dari bacaan Injil, kita dapat merenungkan tentang bagaimana Allah Bapa mempermuliakan
Puji Tuhan, Shalom sahabat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus Kristus. Pada kesempatan ini saya akan sharing tentang renungan harian air hidup yang bisa kita nikmati bersama setiap saat. Semoga renungan yang akan saya berikan bisa menguatkan kehidupan kalian dan bisa menjadi berkat untuk dalam kehidupan kita pasti pernah dihadapkan pada sebuah pilihan yang mengharuskan kita untuk membuat sebuah keputusan. Meski sudah membuat sebuah keputusan, tentu bisa terjadi dan juga tidak segala keputusan mutlak di atur oleh Tuhan Yesus. Oleh karena itu, jika keputusan yang sudah kita buat dan akhirnya tidak terwujud kita tidak perlu marah, sedih dan iman kita lebih kuat, mari kita baca renungan harian air hidup terbaru 2023 berikut Renungan Harian Air Hidup Hari Ini Tahun 2023Di bawah ini ada banyak judul renungan Kristen yang bisa kita nikmati bersama setiap hari secara gratis. Membaca renungan itu tidak membuat diri kita rugi, melainkan iman kita akan semakin itu langsung saja kita mulai membaca dari judul yang pertama, berikut Hidup Sejahtera dan Panjang Umur“Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.”Bacaan Injil Amsal 3 1-2Di dalam renungan singkat hari ini kami akan memberikan kepada kamu rahasia untuk hidup sejahtera dan panjang orang tua pastinya berharap supaya anak-anaknya dapat hidup damai sejahtera dan bahagia. Supaya harapan tersebut tercapai tak jarang orang tua memberi nasihat untuk adalah salah satu wujud tanggung jawab orang tua atas perintah yang Tuhan berikan untuk mendidik anak-anak yang telah dipercayakan-Nya pada mereka. Orang tua pun harus meyakinkan anak-anak untuk memperhatikan serta melakukan apa yang orang tua ini sama dengan Salomo, dirinya meyakinkan anak-anaknya untuk memelihara nasihat orang tua supaya di karunia hidup lebih sejahtera dan umur panjang. Salomo menekankan pentingnya taat pada Allah dan hidup menurut menaati Allah hanya bisa dilakukan jika percaya kepada Allah dengan segenap hati dan tak meragukan-Nya. Kepercayaan tersebut jadi dasar dari hubungan antara manusia dengan Allah. Percaya bahwa Allah sangat mengasihi dan setia memelihara kita bisa melakukan kehendak-Nya, Allah berjanji akan membawa kita mencapai sasaran yang sudah Ia tetapkan bagi kehidupan firman Tuhan hari ini tidak hanya bisa di pakai dalam renungan firman Tuhan untuk ulang tahun anak namun juga dapat kita renungkan dalam kehidupan sehari-hari jika kita ingin memiliki umur yang panjang dan hidup damai Tuhan mengatakan bahwa damai sejahtera dan umur lanjut merupakan sebuah bonus hidup. Pada ayat Alkitab hari ini kita di ajak untuk memiliki kehidupan yang tetap memegang teguh firman kita belajar untuk berdoa supaya memiliki usia yang panjang sesuai dengan yang kita impikan. Selain itu, berdoa perlu juga berupaya untuk hidup sehat baik secara fisik maupun tak hanya usia panjang yang kita doakan, tetapi juga bagaimana supaya pada umur yang pajang tersebut, hidup kita dapat di isi dengan berpegang teguh pada ajaran dan perintah Tuhan Mujizat Tuhan Pasti Terjadi“Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban, Engkau telah menyatakan kuasa-Mu diantara bangsa – bangsa“Bacaan Injil Mazmur 77 15Didalam menjalani hidup ini. Pasti anda tidak akan terlepas dari sebuah masalah. kadang masalah tersebut juga tidak bisa anda selesaikan dengan kekuatan anda sendiri. oleh sebab itu, anda perlu sebuah mujizat daripada Tuhan untuk menyelesaikan masalah didalam kehidupan renungan harian air hidup hari ini, kita akan belajar bersyukur terhadap mujizat yang pernah kita alami didalam hidup harus jujur terhadap diri kita sendiri dan mau mengkaui segala keterbatasan terhadap kemampuan dan kekuatan yang ada dalam diri kita. tidak ada satupun yang bisa kita andalkan bahkan kita sombongkan terhadap diri kita tidak akan mampu berbuat apa – apa, jika tiada pertolongan dan mujizat yang telah diberikan Tuhan. langkah utama untuk kita bisa mendapatkan mujizat dan pertolongan Tuhan adalah kita harus percaya terhadap sekali – kali kita ragu terhadap kuasa Tuhan. kita semua perlu meyakini bahwa Tuhan kita Yesus Kristus mampu mengerjakan perkara kecil maupun perkara besar didalam kehidupan kita. Meskipun didalam kehidupan kita sehari – hari, kita sering meragukan kuasa-Nya. tapi perlu kita ingat bahwa Tuhan sangatlah mampu memberikan mujizat serta pertolongan didalam hidup kita tepat pada kasih Tuhan, kita boleh merasakan anugerah dan mujizat didalam hidup kita. kasihNya yang diberikan kepada kita bukan kasih yang sembarangan. tapi kasih yang diberikan Tuhan Yesus ini adalah kasih karunia terbesar bagi setiap orang yang percaya itu dibuktian-Nya melalui kematian-Nya di kayu salib. Dia mau dengan rela menebus umat berdosa supaya mendapatkan keselamatan yang kekal. kita patut bersyukur bahwa kita memiliki Tuhan Yesus yang sangat mengasihi Tak hanya Mujizat saja yang bisa Tuhan lakukan. Tapi kasih Tuhan yang tidak terbatas ini sehingga mampu mengasihi semua orang baik itu orang yang berdosa. Dan kasih yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita. adalah kasih yang kekal dan abadi, tidak ada satupun orang yang mampu kita baca dari kitab ibrani “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama – lamanya”Kuatnya iman kita kepada Tuhan, membuat kita bisa merasakan mujizat yang diberikan Tuhan. Jika kita sendiri ragu terhadap kuasa Tuhan, tentu kita akan susah merasakan Mujizat yang diberkan Tuhan diatas hidup Tuhan Dapat Merubah Keputusan“Beginilah Firman Tuhan Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, Sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi”Bacaan Injil 2 Raja – Raja Pasal 20 1 – 11Renungan harian air hidup ini menceritakan kisah hidup dari tokoh alkitab yang bernama Hizkia terhadap penyakit yang dialaminya. Oleh karena penyakit tersebut, Hizkia nyawa Hizkia terancam. Namun karena belas kasih Tuhan, Hizkia boleh sembuh dari penyakitnya, bahkan diberikan kesempatan hidup selama 15 2 Raja – Raja 20 3, kita bisa belajar tentang kesetiaan dan ketekunan dalam berdoa yang sudah di contohkan oleh Hizkia. Berkaitan dengan judul kita yaitu Tuhan dapat merubah keputusan ini. kita perlu tekun melakukan kehendak situ kita dapat menyentuh dan menggerakan hati Tuhan untuk merubah keputusan didalam kehidupan kita menjadi sebuah keputusan yang itu, Tuhan memberikan perintah kepada Nabi Yesaya untuk menyampaikan berita kepada Hizkia tentang penyakitnya. Pesan yang disampaikan Nabi Yesaya tersebut adalah Hizkia tidak akan bisa sembuh dari penyakitnya, bahkan tidak lama lagi akan perkataan tersebut, Hizkia tidak tidak pasrah dan menggerutu terhadap Tuhan, melainkan Ia lebih tekun didalam doa dan memohon ampun kepada Kitab Raja – Raja 20 2 – 3, dikatakan bahwa Hizkia memalingkan wajahnya kepada sebuah tembok dan menyampaikan isi hatinya bahwa ia telah melakukan yang terbaik kepada Tuhan dan telah bertekun didalam dan melihat ketekunan dari Hizkia, Tuhan berbelas kasihan kepada Hizkia. Sehingga sakit yang dialami hizkiapun disembuhkan oleh Tuhan. Bahkan Tuhan juga memberikan kesempatan hidup selama 15 Tahun. Selain itu Tuhan juga melepaskan Hizkia dari tangan raja asyur dan memagari kota dari Hizkia ini, juga mengingatkan saya terhadap cerita kota Niniwe yang akan dihancurkan oleh Tuhan karena perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh seluruh penduduk kota tersebut. Ketika mengetahui hal tersebut, Raja dari kota Niniwepun takut dan mengajak seluruh rakyat bahkan ternak untuk yang dilakukannya yaitu berpuasa dan berkabung. Melihat apa yang telah dilakukan oleh seluruh penduduk kota niniwe tersebut, Tuhan memiliki rasa belas kasihan kepada kota tersebut. Sehingga penghancuran kota tersebut pada akhirnya di harus bersyukur kepada Tuhan Yesus, karena Dia adalah juru selamat kita yang sangat baik, murah hati, penuh dengan belas kasihan, penuh cinta bagi setiap orang yang melakukan kehendaknya dengan hati yang melalui pertobatan yang kita lakukan ini tentu akan menggerakan hati Tuhan untuk selalu mengampuni kita dan merubah kehidupan kita melalui keputusan yang sudah di buat oleh sudah membaca renungan harian air hidup hari ini, Tuhan Yesus Memberkati!
RenunganMinggu, 09 April 2017. cara hidup, iman, sikap dan perilaku hidup yang baik kepada anak-cucu kita? Di minggu sengsara Tuhan Yesus yang ketujuh ini, Marilah kita menghadapi derita dan air mata dengan iman kepada Kristus Yesus, yang turut menderita bersama kita.Hari Minggu Prapaskah III U Kel. 173-7; Mzm. 951-2,6-7,8-9; Rm. 51-2,5-8; Yoh. 45-42 panjang atau Yoh. 45-15,19b-26, 39a, 40-42 singkat. Air merupakan salah satu unsur kehidupan setiap makhluk yang hidup. Manusia, hewan dan tumbuhan membutuhkan air untuk kehidupannya. Secara khusus bagi manusia air tidak hanya untuk minum tetapi berguna untuk membersihkan. Bahkan setiap hari air tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Tentang pentingnya air sebagai sumber kehidupan sangat jelas dalam bacaan pertama hari ini. Kitab Keluaran mengisahkan tentang bangsa Israel yang bersungut-sungut kehausan. Mereka hampir mati karena kehabisan air di padang gurun. Namun setelah Allah memberi mereka air, bangsa itu menjadi pulih dan kuat kembali untuk melanjutkan perjalanan menuju tanah terjanji. Bacaan Injil hari ini mengisahkan perjumpaan dan percakapan seorang perempuan Samaria dengan Yesus di dekat sumur Yakub. Hal ini sebenarnya sebuah kejanggalan sebab sangat jelas bahwa keduanya berasal dari suku dan latar belakang yang berbeda. Yang satu orang Samaria, sedangkan yang lain adalah orang Yahudi. Orang Samaria dan orang Yahudi memiliki masa lalu yang kelam sehingga tidak gampang bagi keduanya berkomunikasi satu sama lain. Ini terlihat ketika si perempuan menolak memberi air kepada Yesus. Si perempuan menyadari dirinya tidak layak memberi air kepada Yesus. Apalagi jika diperhatikan, si perempuan datang menimba air pada siang hari. Situasi sosial pada zaman itu, orang yang datang menimba air siang hari adalah mereka yang memiliki moralitas kurang baik. Ketika Yesus membicarakan persoalan terdalam dirinya, perempuan itu terkesima karena mengetahui bahwa Yesus bukan orang Yahudi sembarangan. Percakapan mereka pun berkembang dari mata air sumur biasa menjadi sumber air kehidupan yang luar biasa. Bahkan dari perkataan-perkataan Yesus tersebut membangun kepercayaan si perempuan tentang sumber air yang membersihkan persoalan hidupnya serta menghantar sampai ke hidup yang kekal. Pada masa prapaskah ini kita diajak untuk melihat Allah sebagai sumber kehidupan sejati. Berefleksi dari bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini kita dituntun untuk menemukan bahwa sumber air kehidupan sejati terletak pada setiap perkataan Kristus, sehingga kehidupan kekal ditemukan dengan cara melakukan apa yang dikatakan Yesus dan dikehendakiNya. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma “oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia… dan menerima kemuliaan Allah”. Amin. Fr. Ferdy Poida “Tetapi barang siapa minum air yang Kuberikan ia tidak akan haus untuk selama-lamanya” Yoh. 414 Marilah Berdoa Ya Tuhan Yesus Kristus sabdaMu adalah sumber kehidupan kekal. Amin.
Kisahsengsara di hari minggu awal pekan suci ini mengajak kita untuk menyadari bahwa Yesus memerlukan teman berjaga. Berjaga dalam doa, agar kita tidak jatuh dalam dosa. Yesus membutuhkan orang yang diajak kerjasama, membantu dalam berbagai tantangan dan kesulitan seperti saat ini, agar semua orang diselamatkan.
- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Akulah Roti Hidup. Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Ul. 8 bacaan kedua 1 Korintus 10 16-17, dan bacaan Injil Yohanes 6 51-58; Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus. Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 11 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil. Saudari/a yang terkasih dalam Kristus. Salam damai sejahtera untuk kita semua. Roti menjadi bahan makanan utama di belahan bumi Eropah dan sekitar wilayah Asia Timur dan sekitarnya. Roti sudah menjadi makanan pokok untuk menjadi kehidupan mereka. Ada sebagian negara lainnya menggunakan roti hanya sebagai makanan tambahan saja atau sekedar snack saja. Namun yang penting di sini adalah bahwa roti itu sudah menjadi bahan makanan untuk hidup dan kehidupan manusia. Jadi ketika bicara dengan roti kita pasti mengarahkan pikiran kita kepada makanan yang akan kita makan dan yang memberi kepuasan saat kita lapar dan memakannya. Saudari/a yang terkasih dalam Kristus. Hari ini Gereja sejagat merayakan Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus. Perayaan ini kita rayakan minggu ke dua sesudah Pentakosta. Perayaan ini merupakan perayaan besar dalam gereja karena kita mengenangkan Yesus sebagai Tuhan yang diutus Allah kepada manusia dan yang menyerahkan diriNya untuk disalibkan dan wafat bagi pemulihan dosa-dosa manusia. Penyerahan diri sampai sehabis-habisnya sampai menyerahkan tubuhNya sendiri dan bangkit dalam kemuliaan Tuhan. Dalam konteks inilah perayaan besar ini kita rayakan. Kisah inspiratif dari bacaan-bacaan yang kita dengar pada hari ini dimulai dari kisah perjalanan bangsa Israel.Renungan/ 1 Petrus 1:3-9, Minggu 27 April 2014. Introitus : Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Yoh.20:31). Pembacaan : Mazmur 16:1b-11; Khotbah : 1 Petrus 1:3-9. Tema : Iman Yang Menghidupkan.
Yesaya 506Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan - Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Penderitaan yang benar adalah harga untuk kesetiaan pada panggilan Tuhan Allah dan pembenaran-Nya atas ketaatan hamba-Nya. Penderitaan adalah masalah utama yang dihadapi nabi Yesaya. Di mana ia menderita oleh karena perbuatan musuh-musuhnya. Renungan Harian Kristen - Gembala yang Baik Apakah kita sanggup memberi punggung kita untuk disiksa dan didera, bahkan memberi pipi untuk dicabut janggut kita, terhadap orang yang berbuat jahat dan mengkhianati kita? Tentu tidak. Pasti ada niat membalas kejahatan orang yang menyakiti kita. Bahkan kita mendengar orang berkata “pembalasan lebih kejam dari perbuatan.” Kesengsaraan ini menunjuk pada apa yang dialami Guru Agung, Yesus Kristus yang rela memberi hidup-Nya sebagai tebusan ganti umat yang berdosa. Dia adalah Hamba yang menderita, bahkan satu-satu-Nya yang menderita sesuai yang dimaksudkan dalam nubuatan Yesaya. Yesus Kristus merelakan punggung-Nya dicambuk, dipukul, ditampar bahkan wajah-Nya hampir tidak dapat dikenali. Sebab bukan saja janggut-Nya dicabut, tapi wajah-Nya dinodai dan diludahi bahkan sekujur tubuh-Nya babak belur oleh serangan cambuk kekejaman manusia. Tidak ada seorangpun yang membela- Nya ketika Yesus menderita dengan sangat parah di kayu Salib, di bukit Golgota Mat. 2732. Malahan Dia disangkal sebanyak tiga kali oleh murid terkasih-Nya, Simon Petrus dengan perkataan; “saya tidak kenal orang itul” Dalam semua penderitaan yang dialami Tuhan Yesus Kristus, nyata sikap kesetiaan, ketaatan dan kerelaan hati dalam menjalani semuanya. Kuncinya ialah, bahwa Hamba Tuhan itu memiliki persekutuan yang akrab dan dekat dengan Tuhan Allah. Dengan setia Yesus Kristus menjalani kehendak Bapa-Nya. la selalu berdoa sebagai manusia, mendengar kehendak Bapa-Nya dan melakukannya. Sehingga menghadapi dan mengalami penderitaan kesetiaan-Nya diteguhkan. Baca juga Renungan Harian Kristen, Baca Yesaya 504-5, Lidah dan Telinga Seorang Murid Baca juga Renungan Harian, Ibrani 121-3, Pengharapan dan Ketekunan Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Sebagai keluarga Kristen, marilah di Minggu Sengsara ini kita insaf dan sadar akan bentuk-bentuk pelanggaran kita. Tanpa sadar mungkin kita juga memperlakukan keluarga atau sesama kita, layaknya penjahat hanya karena iri hati dan kebencian. Tuhan Yesus Kristus begitu mengasihi kita. Sebab itu Ia menderita karena kasih-Nya kepada kita semua. Bagaimanakah dengan kita sebagai umat-Nya? Yesus Kristus memberi teladan bagaimana seharusnya hidup mengasihi Bapa dan sesama. Kitapun meski menderita, kiranya tetap berbuat baik dan taat pada kehendak Tuhan Allah. Amin. DOA Tuhan Allah, terpujilah Tuhan Yesus Kristus yang karena kasih-Nya bagi kami manusia, rela menderita bahkan mati di Kayu Salib sebagai tanda ketaatan kepada Bapa. Ajarilah kami juga taat wa/au harus menderita karena berbuat baik. Dalam nama Anak-Mu, Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
RENUNGANEfesus 6:12-13 Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Ulangan 8 bacaan kedua 1 Korintus 10 16-17; dan bacaan Injil Yohanes 6 51-58. Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 11 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil. Selamat merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus bagi kita semua. Pada perayaan ini kita kaum beriman diingatkan bahwa "Manusia hidup bukan dari roti saja, tapi dari segala yang diucapkan Tuhan." Ungkapan ini sebenarnya mendorong kita untuk menghayati bahwa hal-hal jasmaniah belumlah menjadi jaminan untuk kita bisa hidup benar. Karena hidup benar tidak ditentukan oleh perut kenyang atau lapar. Melainkan ditentukan oleh hati yang merendah. Dan karena itu orang hidup menurut perintah-perintah Tuhan. Sabda Tuhanlah yang menjamin kita untuk bisa hidup benar. Dan karena itu niscaya kita memiliki hidup kekal. Bahwa hidup kekal itu sangat erat kaitannya dengan makanan rohani yakni "makan Tubuh Kristus dan minum Darah Kristus." Baca juga Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Juni 2023, Tekun Berdoa dan Perbanyak Sedekah Sangatlah benar kata Paulus rasul bahwa "Kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu." Ungkapan roti yang satu mengarahkan perhatian kita kepada Yesus. Bahwa semua kita yang percaya kepada Yesus meskipun banyak tapi tetap dalam satu tubuh yakni Kristus sebagai kepala dan kita semua adalah anggota-anggota-Nya. Sebagai anggota dari satu tubuh yang sama kita diminta untuk hidup dengan tetap menyatu pada Kristus sebagai kepala. Tidak hanya sekadar menyatu tapi menyatu dan percaya penuh bahwa dengan makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya kita akan hidup tenang dan damai. Karena itu niscaya kita akan memperoleh hidup kekal. Di sini berarti makan makanan jasmani memang berguna.
.