OtomotifZonecom - Wonogiri. Sebagai satu-satunya mekanik independent karena cuma Pak Dhe Ibnu Sambodo yang memegang Kawasaki di Indonesia di arena road race. Mekanik yang memulai generasi awal 4 tak di kancah balap indonesia ini mudik mengunjungi rumah tinggal kedua orang tuanya juga sama seperti Mas Waskito Ngubaini dan di daerah yang di apit pegunungan dan []
Perawakannya kecil,penampilannya juga biasa saja. Tapi jangan anggap enteng kemampuan lelaki bernama Ibnu Sambodo tersebut. Dari tangannya telah lahir mesin-mesin hebat dengan setumpuk prestasi di dunia balap motor. Tak cuma di tingkat nasional, Ibnu juga kerap mengharumkan nama Indonesia di pentas balapan Asia. Salah satunya, motor Kawasaki Blitz hasil oprekannya berhasil memenangi race pertama kelas 110cc di Seri 1 FIM Asian GP yang digelar di sirkuit Sepang, Malaysia,April 2009. Catatan prestasi Ibnu akan lebih panjang lagi bila ditarik ke belakang. Bersama tim waktu itu Suzuki Manual Tech yang ia komandani,beberapa kali pembalap-pembalapnya naik podium. Juni 2008, motor oprekannya mengukir dua rekor fastest lap sekaligus di sirkuit Sentul. Satu di kategori superpool dengan catatan 1 menit 57,2 detik, dan satu lagi di kategori qualification time trial QTT dengan catatan 1 menit 57,76 detik. Setelah bermitra dengan Suzuki sejak tahun 2000, mulai 2009 Manual Tech digandeng Kawasaki. Praktis ini menjadi debut pertama Ibnu menangani mesin dari pabrikan berbeda. Dan ia langsung membuktikan kepiawaiannya dalam meracik mesin motor. Selain satu gelar di Sepang, sekali lagi Ibnu menaklukkan sirkuit Sentul dengan memecahkan rekor fastest lap di kategori QTT. Kawasaki Athlete 125cc hasil oprekannya sukses mengantarkan pembalap andalannya, Hadi Wijaya, menorehkan catatan rekor 1 menit 57,657 detik. Hadi bahkan nyaris memenangi lomba kalau saja tidak mengalami gangguan mesin di lap terakhir. Dengan deretan prestasinya itulah Ibnu lantas disebut-sebut sebagai begawan motor 4 tak Indonesia. Ia sangat piawai memodifikasi motor agar bisa berlari kencang di atas lintasan balap. Lelaki yang akrab dipanggil Pakdhe ini bahkan disejajarkan dengan Jeremy Burgess , tuner kondang kelahiran Australia yang telah mengantarkan tiga juara dunia MotoGP termasuk Valentino Rossi. Pasalnya, tak peduli motor merek apa yang dioprek, baik Ibnu maupun Burgess,selalu berhasil mengantarkan pembalapnya menang. Dari keluarga guru,Tiga kali menorehkan rekor fastest lap di Sentul dengan dua pabrikan berbeda rasanya cukup untuk menggambarkan kehebatan seorang Ibnu Sambodo di dunia otak-atik motor. Tapi siapa sangka lelaki kelahiran 23 Mei 1974 ini justru berasal dari keluarga guru. “Mungkin darah mekanik saya berasal dari kakek. Kakek saya dulu pembuat alat penangkap ikan,” cerita Ibnu Meski hidup di keluarga guru, namun Ibnu sudah akrab dengan dunia mekanik sejak kecil. Bila teman-teman sebayanya suka membeli mainan, anak ketiga dari tujuh bersaudara ini memilih membuat sendiri. Ia semakin akrab dengan dunia mekanik ketika akhirnya masuk ke jurusan teknik elektro UGM di tahun 1992. Sayang, penghasilan orang tuanya yang pas-pasan tak mampu menyokong kuliah Ibnu secara penuh. Alumnus SMA 3 Solo inipun berinisiatif mencari tambahan uang saku dengan menawarkan jasa servis motor. Pelanggan pertamanya adalah teman-teman kosnya sendiri. Yang menarik, waktu itu Ibnu malah belum punya motor sendiri. “Sampai sekarang saya masih heran, kok bisa teman-teman percaya motornya saya perbaiki. Padahal saya sendiri tidak punya motor,” katanya sambil tersenyum. Ibnu tak pilih-pilih pelanggan. Ia juga tak pilih-pilih bayaran. Mau dibayar dengan uang oke, hanya diberi nasi bungkus juga ia terima. Alhasil, pelanggannya semakin banyak. Halaman kamar kosnya berubah jadi bengkel dadakan. Tentu saja hal ini menuai protes dari penghuni kos lain karena merasa terganggu. Terlalu asyik dengan bengkelnya membuat kuliah Ibnu keteteran. Lelaki yang semasa SMP pernah menjadi pelajar terbaik se-Kabupaten Wonogiri ini akhirnya memilih keluar dari kampus. “Mungkin saya memang tidak cocok di dunia akademis. Saya cocoknya di dunia praktis,” ujarnya coba memberi alasan. Namun Ibnu tak mengingkari jika biaya menjadi alasan utama dalam pengambilan keputusan tersebut. Tak lama setelah itu, Ibnu mulai mengenal dunia balapan. Perkenalan tersebut boleh dibilang tidak disengaja. Kebetulan waktu itu salah seorang tetangga kosnya hobi balap motor dan Ibnu dipercaya mengotak-atik motor tunggangannya. Jadilah Ibnu semacam mekanik tak resmi dari tetangga kosnya tersebut. Seiring berjalannya waktu, kepiawaian Ibnu mengoprek motor semakin meningkat. Motor-motor yang ia pegang selalu menjadi yang tercepat. Namanya lantas semakin dikenal sebagai mekanik andal di kalangan pembalap. Sadar akan potensi yang ia miliki, Ibnu kemudian mendirikan tim mekanik yang ia namai Manual Tech. Di bawah bendera tim inilah Ibnu menjual jasa otak-atik motor kepada para pembalap. Dan hasil di atas lintasan menunjukkan betapa motor-motor oprekan Ibnu selalu dominan. Kecemerlangan Ibnu dan Manual Tech-nya memikat hati sponsor, di antaranya Suzuki. Pabrikan asal Jepang ini berniat mengajak Ibnu bekerja sama membentuk tim setuju. Maka lahirlah Suzuki Manual Tech yang mulai ikut balapan di musim 2000. Sepanjang 2000-2008, Suzuki berhasil mendominasi seluruh ajang yang diikutinya kendati tak selalu jadi juara. “Sampai sekarang saya masih heran, kok bisa teman-teman percaya motornya saya perbaiki. Padahal saya sendiri tidak punya motor.” –Ibnu Sambodo– Kini, bersama Kawasaki Ibnu tak memasang target muluk-muluk. Namun ia menegaskan kalau dirinya selalu berkeinginan untuk menjadi semakin baik dari tahun ke tahun. “Semua itu kan butuh proses, tidak ada hasil yang instan,” katanya mencoba berfilsafat. Ketika ditanya apa rahasianya sehingga bisa merajai dunia otak-atik motor, Ibnu hanya tersenyum. Lelaki beristri dokter ini kemudian bercerita, ia sudah suka membaca segala referensi seputar mesin sejak masih SD. Karena itu ia bisa menguasai seluk-beluk mesin dan fungsi masing-masing komponennya. “Saya belajar mesin bukan hanya pada kulit yang nampak, tapi juga bagaimana sebuah proses mekanik terjadi. Ini yang tidak dilakukan mekanik lain,” tambahnya. Di akhir pembicaraan, Ibnu menyampaikan harapannya pada dunia balap nasional. Ia berpendapat, sudah saatnya Indonesia mulai merintis ajang-ajang balap supersport . Selama ini yang ada hanya balapan motor bebek. Akibatnya pembalap nasional sukar menembus ajang balapan yang lebih bergengsi di tingkat internasional semacam MotoGP. “Contohnya Doni Tata. Karena di sini terbiasa balapan pakai motor bebek, begitu masuk GP ya keteteran,” pungkasnya. Untuk menularkan keahliannya mengoprek motor, Ibnu membuka sekolah mekanik yang diberi nama Manual Tech Course. Dengan sekolah ini Ibnu berharap dapat melahirkan banyak engine builder di Indonesia. Berbeda dengan mekanik biasa, engine builder bisa merancang, menganalisa, sekaligus mengembangkan mesin garapan mereka sendiri. Semoga harapan Pakdhe Ibnu Sambodo segera tercapai. Rerensi This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.
Rutinnyagelaran yang di helat VSC juga banyak melahirkan mekanik - mekanik handal seperti Ibnu sambodo , Gandoel , Merit dan lain - lain . Read More. 28.1.15. INDIKASI KERUSAKAN SOCKBREKER MATIK & HARGA KOMPONEN. Buat kawasaki ninja 150 R bisa caplok CDI Denso Jepang dengan kode 2119 - 1454 CDI ini nggak sembarangan karena ini khusus
profesional untuk riset dan pengembangan motor by Manual Tech Yogyakarta terbukti makin menebar pesona saat ini. Banyak tim yang kemudian tertarik. Pindah bengkel untuk kemudian mempercayakan kepada para mekanik Manual Tech Yogyakarta yang dikomandoi Ibnu Sambodo. Sebut saja diantaranya yang sudah memastikan diantaranya adalah tim Suhandi Padang88, Dit’s Palangkaraya, PARD dan lain-lain. Bagaimana komentar pemilik Manual Tech Yogyakarta, Ibnu Sambodo atas fenomena ini ? “Dalam kondisi seperti ini dimana Covid-19 masih menjadi problem bersama, saya pikir penting bagi kita untuk menerima jasa riset dan pengembangan motor. Jadi ini buat pemasukan anak-anak juga. Penting untuk survive, “ucap Ibnu Sambodo yang juga pemilik diler Kawasaki M-Tech yang ada di Jl. Gito Gati, Sleman, Yogyakarta. BACA JUGA0 Ibnu Sambodo Jelaskan Soal AM Fadly Balapan Bebek OnePrix Sentul Bareng M-Tech “Terpenting, saya tekankan untuk fokus riset. Kawal langsung motornya di trek atau dalam event balap. Jangan sampai tidak diback-up langsung. Sayapun ikut langsung terjun membantu, “tambah Ibnu Sambodo. Anyway, bicara track record prestasi Manual Tech Yogyakarta tidak perlu ditanyakan lagi. Memang sudah terbukti meraih juara balap Asia kelas AP250. Bahkan kalahkan tim mewah dan berkelas’ Astra Honda Racing Team. AM Fadly sukses merebut jawara AP250 ARRC 2019. Bicara balap bebek, Manual Tech sudah langganan jawara nasional sejak era MotoPrix hingga IndoPrix. BACA JUGA Tim Manual Tech Pastikan Balap Kejurnas Motorsport IMS 2021 Sentul, Siapa 2 Ridernya ? Fakta berbicara memang Manual Tech Yogyakarta tidak terfokus pada satu mekanik. Sumber daya berkualitasnya terdiri dari beberapa orang. “Untuk Sport 250 yang dipakai AM Fadly, itu garapannya Agus Kenthus. Dia yang dominan mengerjakannya. Kalau mapping pengapiannya Novel Rextor, “ujar Ibnu Sambodo yang mengaku siap meramaikan balap Kejurnas Motorsport 2021 IMS 2021 Sentul, khususnya kelas Sport 250 cc. “Intinya kita terus membangun komunikasi untuk menciptakan motor yang lebih baik. Ketika ada masalah yang perlu didiskusikan, kita serius pecahkan bersama, “tambah Ibnu Sambodo. BB1

Ibnu Sambodo) 1000 rpm = 15 derajat 6000 rpm = 39 derajat 13500 rpm = 32 derajat Limiter di 14000 rpm Karbu Mikuni TM24 Shogun 125 (M Fadli) 9000 rpm = 44,5 derajat (tinggi ya?) 13000 rpm = 39 derajat KArbu Keihin PE 28 Smash 2006 (Ibnu Sambodo) 1000rpm = 15 derajat 6000rpm = 39 derajat 13500 rpm = 32 derajat Karbu Keihin PE 24 Shogun 125 (A

There are many combat-style sports and martial arts that resemble each other and seem to have similar techniques. Sambo and Judo are two styles that often seem similar to each other, but when you take a close look at each fighting style, there are some significant key differences between the two. The crucial difference between Judo and Sambo is that Judo was designed to be practiced for self-defense, mental and physical benefits, and as a sport for everyone. Conversely, Sambo was designed exclusively for the Russian military to prepare for brutal hand-to-hand combat situations. When you take a cursory look at Sambo and Judo, they seem to have many similarities, especially with the grappling-type techniques. While this observation is true, and they certainly do have some similarities, there are fundamental differences between Sambo and Judo that distinguish each from the other. What Are The Fundamentals Of Judo? Photo by Japan has been the birthplace of many martial arts, and this includes Judo. It is considered to be a modern martial art because it is a relatively young fighting style, developed in 1882. This is considered young because many other martial arts can trace their roots back for many centuries in their country of origin. The creator of Judo was a Japanese educator and athlete by the name of Jigoro Kano, and he based his development of Judo on Japanese Jiu-jitsuAlso known as Jujutsu. The fundamentals of Judo include the following aspects of martial art. The takedown. One of the main objectives in Judo is to throw or takedown an opponent onto the mat or the ground. Subdue an opponent. Subduing an opponent by immobilizing them with a prescribed pin technique. Force a submission. A submission can be forced in Judo by executing a choke or a joint lock which results in the opponent submitting. Strikes. Judo does include training for strikes with both the feet and the hands, but only in the form of pre-arranged kata. They are not allowed during Judo competitions or during free practice sessions. Strikes are not taught as a means of attack or to subdue the opponent but are used to teach a student how to deal with a strike. Weapons. Judo includes training with weapons, but the weapons are used to teach Judoka or practitioners how to defend against a weapon. They are never taught as a means for attack. Judo rules do not allow the attacking of any joint of the body other than the elbow. It is illegal to touch the face of an opponent when you are training or engaged in a Judo match. Recent changes to Judo have made leg takedowns and leg attacks illegal moves in the sport; however, if you train traditional or old school Judo, you will still be taught these techniques. What Are The Fundamentals Of Sambo? If Judo is considered a modern fighting style because of its recent origins, Sambo is an even younger fighting style. Sambo is a combat-fighting style that originates from Russia and was developed in the 1920s. Sambo was originally developed for the Soviet military as a means of unarmed combat and had its foundation in many different martial arts, including Judo, Jui-Jitsu, boxing, Greco-roman wrestling, and other martial arts. The intention around the development was not as a sport but as a form of unarmed combat for soldiers. The military form of Sambo is referred to as Combat Sambo, and the sport version of the fighting style is referred to as Sport Sambo. Sport Sambo’s techniques and moves are akin to judo and wrestling without striking techniques. In contrast, Combat Sambo involves many more forms of attacks and strikes, including head strikes, which are more appropriate for a soldier in a life-and-death situation than a sport. The fundamentals of Combat Sambo include the following techniques and philosophies. Win at all costs. Combat Sambo’s philosophy is to win at all costs because if you lose, it could cost you your life. Strikes. Combat Sambo actively uses strikes, including using the head as a weapon, elbows, and hands. A wider range of grappling techniques. A wider range of grappling techniques are used in Combat Sambo, including takedowns by the legs. Weapons as a form of attack. Combat Sambo includes teaching how to use various weapons as a tool to attack the opponent. Sport Sambo bears a closer resemblance to Judo and includes the following. Grappling. Sport Sambo includes many grappling techniques that were incorporated into the style from wrestling. Takedowns. Takedowns are taught using a combination of techniques from Wrestling and Judo. Leglocks. Leglocks are used both as a form of takedown and to generate a submission. Submission holds. Submission holds, and joint locks are taught targeting joins of the arms and the legs. Strikes. Strikes are not allowed in Sport Sambo. Sport Sambo more closely resembles Judo because it is basically Combat Sambo that has been toned down to be a sporting activity rather than a life and death fight. The Key Difference Between Judo And Sambo Even though Sambo and Judo have a lot of similarities, there are some key differences between the two combat styles, mostly because of Sambo’s adoption of techniques from other fighting styles. The main differences between Sambo and Judo that differentiate the two fighting styles are as follows. Judo allows for chokeholds, but this is an illegal move in Sambo. Modern Judo does not allow for leg takedowns or leg attacks. These moves are sanctioned in Sambo. Judo teaches the philosophy of peace and has a spiritual and morality component that is taught as part of the fighting art. This is not the case in Sambo; it is strictly a fighting sport. Sambo was created for the military, while Judo was created as a sport. Up until 2020, Sambo did not have a belt grading system. Judo has had a belt grading system since its inception. Judo is an Olympic sport but Sambo is not yet accepted as an official Olympic sport. Is Judo Or Sambo More Effective In Self Defense? Judo is a fighting style that is oriented around defense, while Sambo promotes attack. Even though there are differences between the moves and philosophies of these two fighting styles, they are both very effective styles for self-defense. Sambo would be the more effective fighting style for self-defense over Judo because it incorporates a wider range of grappling and takedown techniques that are not taught when learning Judo. This is not to say that Judo is ineffective for self-defense, just that Sambo is a more robust system that better prepares you in self-defense situations. If you are competent in Judo, it will most certainly be to your advantage when you need to defend yourself. Most attackers would be unfamiliar with Judo and would be surprised by the Judo techniques that are used against them. Judo teaches you to put your opponent down, and once your attacker is down, you can make your escape to safety. Sambo has many more moves and techniques that are taught as part of the style, including takedowns using your legs and targeting the legs of your attacker. This would give you a greater number of options when called upon to use your skills for self-defense. Both Judo and Sambo are effective as self-defense fighting skills, and the techniques learned in both fighting styles will serve you well if you need to use them to defend yourself. Which One Should I Choose Judo Or Sambo? The decision regarding which fighting style you should choose to learn will depend on several factors. The first being personal preference. If you like the history and the whole being aspect of Judo which includes training body, mind, and spirit, then Judo would be the more appropriate style to chose. If you are only interested in learning self-defense skills, then Sambo would be the better of the styles to choose to learn. Another influencing factor may be availability. There are many more training facilities offering lessons in Judo than there are offering training in Sambo. If Sambo is not offered in your location, start off with Judo. The skills you learn in Judo are useful and have relevance should the opportunity to learn Sambo should present itself for you in the future. Conclusion Even though Sambo and Judo have many points of similarity, the key differences in the philosophy and techniques between the two styles make them unique and separate from each other. Both styles are great to learn from a self-defense point of view, but if you are looking to get into MMA, Sambo would be the better style to focus your attention on.
Setelahmengetahui sekitar karakter mesin lewat perbandingan panjang langkah dan diameter piston, kita juga bisa tau tipikal mesin dengan mengenali durasi kem. "Intinya, makin besar durasi, maka power mesin akan lebih didapat di putaran yang lebih tinggi," jelas Ibnu Sambodo, mekanik bengkel khusus 4-tak Manual Tech di Yogyakarta.
ABOUT The Linux App Summit LAS brings the global Linux community together to learn, collaborate, and help grow the Linux application ecosystem. Through talks, panels, and Q&A sessions, we encourage attendees to share ideas, make connections, and join our goal of building a common app ecosystem. JOIN US This year’s Linux App Summit will be a hybrid event. The conference will be held in person somewhere in the world and attendees will also be able to join us remotely. More details will be added about our 2024 venue later. There is no cost to attend LAS, but registration is required. To watch and participate remotely in the event you’ll need to log in to our conference platform using a password-protected link. You’ll receive this link after registering.
Kaliini merambah ke komponen yang lebih serius. Modifikasi kruk as! Untuk mendongkrak lagi kapasitas silinder honda supra fit / Legenda ini bisa diakali dengan stroke up, alias memperlebar gerak piston saat mengayun dari TMA ke TMB. Dalam bahasa kerennya kita mengatakannya sebagai, Jack Up crankshaft, memodifikasi lubang big end kruk as
Details Category BALAP NASIONAL 19 Jan 2015 Hits 279 IBNU SAMBODO. Kita akan disupport pabrik mur-baut titanium asal Jepang Kabar spesial sekaligus menggembirakan bagi tim Manual Tech Kawasaki yang memang menjadi yang terbaik di balap Supersports 600 untuk semua rider Indonesia yang ambil bagian di Asia Road Racing Championship ARRC.Sampai di sini, informasi diatas betul adanya, bro dan sista. Bukan karang-karangan. Mau buktikan ? Silahkan buka web Masuk ke result 2014 kelas Supersports 600. Pasti tertera klasemen akhirnya. HA Yudhistira berada di urutan ke VII. Terbaik diantara pembalap Indonesia lainnya. Kembali ke kabar spesial di atas. Jadi pasukan yang dikomandoi Ibnu Sambodo selaku pemilik tim ini mendapat sponsor baru dari Jepang. Yaitu pabrik mur-baut titanium B-Titanium asal Jepang. Makin mantap, orang Jepangnya alias kerap diseput Jepun yaitu Mr. Tetsuaki Matsuyama langsung datang ke bengkel Manual Tech di Jl. Kaliurang Km. 8,4 Sleman Yogyakarta. Alhasil, begitu terlihat keseriusan mereka. Nah, portal sekaligus tabloid ototrend mendapat telepon langsung dari Ibnu Sambodo pada Senin malam 19 Jan sekitar pukul ntuk mengabarkan hal ini. Pastinya ini updates berita pertama.“Mereka melihat kita dan pastinya berprestasi. Kemudian datang bertemu saat balap Asia Road Race 2014 di Thailand. Tahun ini mereka support tim kita. Menurut rencana, produk mereka mur-baut yang berbahan titanium akan masuk juga ke pasar Indonesia. Bahkan akan lebih fokus ke kudabesi bebek ketimbang Supersports 600, “terang Pak De, sapaan akrab dari Ibnu Sambodo yang beberapa waktu lalu mencatatkan HA Yudhistira sebagai pembalap dengan kontrak termahal se Indonesia dengan nilai 500 juta/tahun. ogy
Yangasli buatan Jepang, materialnya kuat dan tahan gebukan kompresi tinggi," bilang Adriansyah, mekanik Adri Racing Shop di Rawamangun, Jaktim. Disamping kuat, pucuk piston juga lebih menonjol. tapi bisa dipakai dan mudah untuk penyesuaiannya," bilang Ibnu Sambodo, tuner Suzuki Hendriansyah Pennzoil yang boleh dibilang rajanya korek

sekali ungkapan Ibnu Sambodo selaku pemilik tim Motul Manual Tech yang menyebut bahwa para sponsornya sangat menunggu pelaksanaan dari gelaran Asia Road Racing Championship 2022 ARRC 2022. Mereka sudah tidak sabar. BACA JUGA Apakah Tim Manual Tech Tampil Di Balap Asia Road Race ARRC 2022 ? Alhasil, ketika pihak TWMR mengumumkan schedule sementara ARRC 2022, maka mereka sangat antusias. Maksudnya sponsor-sponsor yang selama ini terlibat begitu mensupport. Siap mengawal tim yang memang punya tradisi juara ini. Terakhir sebelum pendemi Covid-19 dimana AM Fadly dengan pacuan Ninja 250 sukses meraih juara umum AP250 ARRC 2019. “Mereka memang menunggu ARRC terlaksana tahun 2022 ini setelah 2 tahun ini tidak digelar, “ujar Ibnu Sambodo saat berkomunikasi langsung dengan penulis. Nah, yang menarik dari pembicaraan kita, bahwa Sniper sebagai salah satu sponsor dari pasukan yang bermarkas di Jl. Gito Gati Sleman Yogyakarta ini akan lebih spesial. “Selama ini dengan memberikan spare part buat motor kita. Tahun ini ARRC 2022 akan memberikan duit cash money, “tambah Ibnu Sambodo yang pastinya dikawal tukang mapping pengapian Novel Faizal Mototech’. Bagi yang belum paham, Sniper itu adalah produk aftermarket asal Jepang yang berhubungan dengan variasi motor sport. Jadi ada untuk Ninja 250, kemudian juga YZF-R25, CBR250RR, Suzuki GSX-R 150 dan motor sport lainnya. Misal produk setang jepit, handle, footrest, racing slider, sprocket guard, stand hook dan lainnya. Infonya, soal Sniper mendukung tim Manual Tech ini adalah sama dengan yang terjadi dengan Motul dimana principal Kawasaki Heavy Industries Jepang yang menjambatani dan mengarahkan sponsor-sponsor tersebut. Anyway, ini wujud KHI yang peduli dan apresiasi atas prestasi tim Manual Tech. BB1 Ket FOTO Istimewa

Yangmenjadi sangat spesial adalah kawasaki EDGE yang dibidani oleh tuner senior nasional Ibnu Sambodo, mampu menghasilkan racing engine, yang mampu mengungguli motor-motor lainnya yang justru dibidani oleh mekanik jepang. Hebat kan ? Nah kita perlu berbangga sekaligus termotivasi dengan keadaan ini
Jakarta - Sang Begawan underbone 4-tak, Ibnu Sambodo kini mulai bermain di arena supersport. Bersama tim Kawasaki, Ibnu akan turun di kejurnas dan Asian Grand Prix Supersport. Dan, mekanik kawakan itu langsung dapat pelajaran penting dari para mekanik Jepang yang jadi pertamanya, “Kalau melihat cara kerja mereka, jangan harap mekanik Indonesia yang sekarang ini bisa menyamai!” seru Ibnu. Lalu pria yang karib disapa Pak De itu, memaparkan betapa etos kerja para mekanik Jepang amat beda dengan mekanik Nusantara. “Mereka kerja start jam 8 pagi, baru berhenti jam 1 siang. Selama itu, benar-benar kerja, berdiri, mondar-mandir. Tidak ada istilah merokok atau ngopi sejenak,” bilang Ibnu bener dengan mekanik kita yang sering kali memegang rokok selama bekerja. Lalu, suka berhenti sejenak buat ngopi atau ngoceh ngalor-ngidul. Istirahat pun, mekanik Jepang hanya butuh waktu 30 menit. Lalu, mereka bekerja lagi hingga jam 8 malam. Semua itu dilihat Ibnu selama latihan di Sepang beberapa waktu pelajaran penting tuh! .
  • oyfc439bj2.pages.dev/388
  • oyfc439bj2.pages.dev/180
  • oyfc439bj2.pages.dev/257
  • oyfc439bj2.pages.dev/62
  • oyfc439bj2.pages.dev/285
  • oyfc439bj2.pages.dev/68
  • oyfc439bj2.pages.dev/110
  • oyfc439bj2.pages.dev/18
  • oyfc439bj2.pages.dev/114
  • ibnu sambodo dan mekanik jepang